Jumat, 04 Desember 2009

Social Network yang Sangat Sosial

Social Network yang Sangat Sosial

c3friendsSocial network memang sebuah cara ampuh dalam mengumpulkan orang dan sebagai wadah dalam menjalankan sebuah program, baik itu promosi maupun sosial. Baru-baru ini majalah SWA dan Prasetiya Mulya Business School mengadakan sebuah survei untuk mengetahui besarnya pengaruh komunitas terutama untuk brand perusahaan di Indonesia.

Kebanyakan hasil dari survei itu memang komunitas off-line, meski ada juga komunitas online seperti Kaskus. Tapi dari data survei itu setidaknya menjelaskan bahwa komunitas adalah sebuah medium yang sangat ampuh, baik untuk menjalankan program promosi, seperti promo produk, CSR, juga sebagai medium untuk berbuat sosial.

Sepertinya itu juga yang menjadi salah satu alasan kemunculan social networking C3friends.

C3friends merupakan website milik Community for Children with Cancer (C3) yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat awarness dan kepedulian masyarakat pada penderita kanker terutama anak-anak, dan merupakan media bagi masyarakat untuk membantu mereka.

Situs ini juga menawarkan sebuah social networking yang bukan hanya untuk berteman, menemukan teman lama atau menambah kenalan, tapi user juga bisa berpartisipasi untuk membantu anak-anak yang terkena kanker.

Terus terang saya suka dengan cara penyampaian pesan dari situs ini lewat tagline mereka, pertama : click-connet-care lalu cash-co location dan communicate. Ya, ternyata C3 bukan hanya berarti community children cancer, secara cerdas C3 ini dikombinasikan dengan konsep situs yang berupa social networking, dan pesannya menjadi blend dan terutama user tidak merasa digurui untuk berbuat sosial tapi diajak untuk turut berperan membantu para pengidap kanker khususnya anak-anak yang jumlahnya cukup besar di Indonesia.

Pada intinya sistus ini merupakan situs social networking, mirip dengan berbagai social networking yang telah ada, jika tanpa memuat muatan sosial mungkin situs ini tidak ada bedanya, selain desain tentunya, dengan situs social networking lain.

Beberapa aplikasi yang ada di situs ini seperti kumpulan puisi sepertinya juga bisa memacu user untuk sering online menggunakan situs ini, pada aplikasi gallery pun user bisa melakukan voting serta menambahkan komentar atas foto yang ada.

Tapi beberapa kekurangan situs ini tampak sejak awal, saya mencoba membuka dengan browser Firefox 3.5 ternyata tidak bisa mengakses situs ini sedangkan dengan Firefox 3.6 beta bisa, kemudian saya mencoba
membuka dengan browser Chrome, dan ternyata saya cukup terkejut dengan peringatan dari Google Chrome sebelum saya bisa mengakses situs ini, yaitu sebuah peringatan berbunyi: diduga situs phishing!

c3

Yang berarti situs ini dilaporkan oleh Chrome sebagai situs yang kemungkinan melakukan penipuan pengguna untuk mengungkapkan informasi pribadi atau keuangan, sepertinya ini bisa jadi perhatian serius bagi pemilik situs, saya sih menduga karena di situs ini mencantumkan no rekening serta cara-cara user untuk memberikan sumbangan berupa uang, jadi Chrome menduga situs ini sebagai situs phishing.

Tapi desain situs ini memang cukup menarik, dengan dominasi kuning dan putih cukup enak di mata lalu option menu yang cukup banyak, seperti rangkuman news, serta kegiatan dari organisasi pengelola situs ini akan cukup membantu orang awam yang mampir ke situs ini tertarik untuk ikut juga dalam program sosial membantu anak-anak penderita kanker.

Oh ya, diluar tampilan profile foto user yang sedikit tampak tidak proporsional di halaman utama saya kira ada satu lagi yang menarik dari situs ini, jika anda belum mau menyumbangkan secara langsung dana pada situs ini, bukan berarti anda tidak bisa membantu program sosial C3friends, karena situs ini juga menyisihkan pendapatan yang mereka dapat dari iklan, dan iklan akan didapat ketika pengunjung atau user yang melalukan klik bertambah. Jadi dengan mengunjungi situs ini saja anda sudah berperan dalam program sosial.

Meski masih banyak UI yang sepertinya harus diperbaiki dari situs ini, karena saya sendiri kesulitan login karena ada satu kolom yang tidak muncul di halaman registrasi sehingga registrasi saya dianggap tidak lengkap, tapi untuk ide menyatukan konsep aksi sosial dengan social networking bisa jadi bahan masukan ide bagi para startup lokal lain.

Cinematografi

C


EDITOR


Editor adalah orang yg memberi nyawa/hidup dalam sebuah karya seni (Film), dimana seorang editor harus memiliki tingkat imajinasi yang tinggi dalam menghidupkan suasana dalam film yang sedang di garap.

Alat Alat yang digunakan
1. Seperangkat Alat Komputer

2. Kamera

3. Kabel USB

4. Port DV

5. Aplikasi Editing

contoh Aplikasi yang digunakan
- Windows Movie Maker

- Ulead

- Adobe Premier

- Dll...

Langkah kerja
1. Capture Video
2. Edit Potongan Gambar
- Video effects
- Video Transitions
3. Edit Tittle
4. Edit Lagu

Capture Video
Langkah-langkah
1. Kabel Capture

2. Masuk Program Editing

3. Capture Video

4. Simpan Video

Edit Potongan Gambar
- Langkah-Langkah

1. Memasukkan Gambar ke Timeline

2. Potong Gambar scene by scene

3. Hapus Gambar yang tidak diperlukan

4. Atur effect dan transition

5. Share (Hasil Akhir)

Edit Title
Langkah-Langkah

- Buka pilihan Tittle yang ada pada menu

- Cari tittle yang akan di gunakan

- Masukkan ke dalam timeline

- Edit tampilan tittle dan penempatan waktu

Edit Lagu
Langkah-Langkah
1. Buka tampilan Sound pada menu

2. Masukkan lagu yang dipilih di komputer (import audio or music)

3. Masukkan pada timeline

4. Atur penempatan lagu pada timeline

5. Edit lagu (potong lagu seperlunya)

Share (akhir)
- Setelah semua selesai di edit dan siap untuk di kemas simpan hasil editan film sebagai hasil akhir (Jadi)

1. Pilih option Share pada menu

2. Save Video File

3. Kualitas Video

4. Pilih Tempat untuk menyimpan data

5. Save dan menunggu proses selesai
Read More..

Skenario


Pengertian
Sebuah Naskah yang berisikan ide cerita film secara keseluruhan dan detail yang menyangkut tata cara pengambilan gambar, dialog para pemain beserta karakteristik masing –masing tokoh, keterangan latar setting tempat, waktu, dan suasana

- Skenario juga dibuat dalam video klip, news, iklan, dsb.

Tata cara Pembuatan
1. Pemilihan tema
2. Menemukan Ide cerita yang sesuai dengan tema
3. Menentukan jalan cerita secara keseluruhan
4. Menentukan semua tokoh dan karateristik masing – masing
5. Menuliskan film statement/sinopsis
6. Mengaplikasikan sinopsis menjadi beberapa adegan
7. Menentukan scene – scene tiap adegan (scene meliputi shoot dan take)
8. Membuat dialog antar pemain
9. Mengatur/memilih bahasa gambar
10. Menentukan sound effect

Susunan Skenario
-Adegan
Menunjukkan peristiwa yang diinginkan secara detail.
-Setting tempat:
Internal
Adegan yang dilakukan di dalam ruangan.
Eksternal
Adegan yang dilakukan di luar ruangan.
-Shoot
potongan gambar (hsl rekaman:on - off, belum ada sisipan/insert) = kalimat.

-Scene
gabungan beberapa shot yg sudah bermakna = paragraf, beberapa shot dlm satu latar (setting).

-Bahasa gambar
Tata cara pengambilan gambar yang menyangkut angle,posisi kamera dll.
-Dialog
Serangkaian kalimat yang membentuk percakapan antar pemain dalam adegan
-Sound effect / musik
Yaitu lagu yang diinginkan untuk mendukung suasana yang diperlukan





Read More..

SUTRADARA


Memang tidak mudah untuk menyandang gelar “Sutradara”. Sutradara mempunyai tugas yang lumayan berat dan seabreg dibanding tugas kru – kru lain dalam proses produksi film, iklan, dan program Cinema lainnya.
Seorang Sutradara dituntut untuk bisa tegas / nggak plin plan dalam memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi.
Seorang Sutradara walaupun berkuasa dalam proses produksi, Sutradara tidak dapat bekerja sendiri. Seorang Sutradara membutuhkan kerja sama yang baik dengan kru – kru lain agar membuahkan hasil yang memuaskan.
Tugasnya Apa Aja ?
1. Menerjemahkan ide yang sudah ditulis dalam skenario untuk diciptakan visualisasinya
2. Koordinator penciptaan
3. Melakukan casting pemain
4. Menentukan setting yang pas / sesuai
5. Menentukan point of view yang cocok ( angle – angle kamera )

Pemikiran Sutradara
Sutradara selalu berpikir lewat gambar dengan proses sebagai berikut :
- Visualisasi (visualization) yaitu proses menerjemahkan gagasan dan kata – kata ke dalam bentuk gambar – gambar statis.
- Mengungkapkan gambar bergerak yaitu menggerakkan gambar dengan memberikan penekanan pada gambar agar dapat menuturkan arti – arti tertentu.

Macam – Macam Sutradara
1. Sutradara Otoriter
adalah seorang sutradara yang mengembangkan sikap diktator dalam proses produksi sebuah film, dll.
2. Sutradara Demokratis
adalah seorang sutradara yang mengembangkan sikap demokratis (memberikan kebebasan) kepada semua kru – krunya dalam pembuatan/ produksi sebuah film.



Read More..

Kamis, 06 Agustus 2009

Kameraman


Kameraman adalah orang yang mengoperasikan video camera untuk recording film dan/atau video.Dan kameramen berhak mengambil gambar secara pribadi sebagai stok gambar.

Syarat menjadi kameramen handal :
1. Mempunyai naluri yang tinggi dalam menentukan pengambilan gambar yang bernilai estetika.
2. Dapat mengatur kuantitas cahaya saat pengambilan gambar.
3. Harus menguasai teknik pengambilan gambar.
4. Menguasai isi skenario.
5. Tidak gugup / grogi saat pengambilan gambar

Ukuran Shot
1. Extreme Long shot : Pengambilan gambar dengan seluruh objek sampai objek terlihat kecil.

2. Long Shot : Gambar yang direkam dari jarak yang jauh. Biasanya dengan cara pengambilan dari sudut panjang dan lebar.

3. Medium Long shot : Gambar yang diambil dari jarak yang panjang dan jauh.

4. Medium Shot : Pengambilan gambar dengan jarak sedang, kurang lebih ½ bagian objek terlihat (sampai pinggang).

5. Medium Close Up : Pengambilan gambar dari jarak cukup dekat.
6. Close Up : Pengambilan gambar dari jarak dekat.

7. Extreme Close Up : Pengambilan gambar dari jarak yang sangat dekat.

8. Full Shot : Pengambilan gambar dengan menampakkan secara jelas seluruh bagian objek.

Klasifikasi Gerak Kamera
1. Pergeseran Lensa
- Zoom In : Pengambilan gambar dengan satu objek (tanpa background).
- Zoom Out : Pengambilan gambar dengan objek yang terlihat kecil (dengan background).
2. Bertumpu Pada Poros
- Tilt Up/Down : Pengambilan gambar dari bawah ke atas / sebaliknya.
- Panning/Wipe : Pengambilan gambar dengan tekhnik menyapu (Horizontal maupun vertikal).
3. Seluruh Badan
- Follow : Pengambilan gambar yang mengikuti objek.
- Track In/Out : Pengambilan gambar dengan kamera bergerak mendekati objek / sebaliknya.
- Swing : Pengambilan gambar dengan tekhnik melayang.

Klasifikasi Pergerakan Objek
1. In Frame : Pengambilan gambar dengan pergerakan objek ke dalam frame kamera dari samping.
2. Out Frame : Pengambilan gambar dengan pergerakan objek ke samping keluar dari frame kamera.
3. Fade In : Pengambilan gambar dengan pergerakan objek mendekati kamera.
4. Fade Out : Pengambilan gambar dengan pergerakan objek menjauhi kamera.

Angle Kamera
1. High Angle
merupakan suatu pengambilan gambar dengan sudut pandang kamera dari atas.
2. Medium / Normal Angle
merupakan suatu pengambilan gambar dengan sudut pandang kamera dari posisi normal / standart.
3. Low angle
merupakan suatu pengambilan gambar dengan sudut pandang kamera dari bawah.

Read More..

Sinematografi

Kita Sering Mendengar kata kata sinematografi di Masyarakat, tapi dari kita banyak yang tidak tau arti dari SINEMATOGRAFI itu, kadang terbayang dibenak kita " Apa sih Sinematografi itu??? ".
dan sesungguhnya Arti dari kata SINEMATOGRAFI itu adalah kata serapan dari bahasa inggris Cinematograhy yang berasal dari bahasa latin kinema ‘gambar’. Sinematografi sebagai ilmu serapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut hingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide (dapat mengemban cerita).

Etika Penyiaran

ETIKA PENYIARAN

Dalam era informasi ini media massa mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap pembentukan opini publik. Dengan kemajuan teknologi komunikasi,
informasi tentang berbagai hal, yang baik maupun yang buruk, dapat mencapai
masyarakat yang sangat luas sampai ke pelosok pedalaman. Oleh karena itu para
pengelola media massa, khususnya penyelenggara penyiaran televisi dan radio,
diharapkan mampu menjalankan fungsinya secara proporsional dan bertanggungjawab
dalam rangka ikut serta mewujudkan masyarakat yang maju, sejahtera, dan beradab.

Dalam kenyataannya sering terjadi fungsi itu tidak berjalan seimbang. Fungsi
menghibur sering lebih menonjol karena dorongan berbagai kepentingan, di
antaranya kepentingan bisnis, sehingga fungsi pendidikan kadang terdesak atau
terkalahkan.

Dalam kondisi demikian itulah kita perlu acuan bentuk seperangkat etika
penyiaran, yang di antara sumbernya adalah dari ajaran agama. Prinsip etika
penyiaran menurut pandangan Islam di antaranya sdalah sebagai berikut :

Satu, menggunakan cara yang bijaksana (hikmah). Dalam menyiarkan informasi,
baik informasi keagamaan

hendaknya dengan cara yang bijaksana (AIquran Surat An-Nahl ayat 125). Yang
dimaksud dengan hikmah dalam konteks ini adaiah memperhatikan waktu, tempat,
dan kondisi masyarakat, termasuk frame of reference mereka. Dua, dengan
pelajaran/ pendidikan yang baik. ,

Isi siaran hendaknya mengandung nilai pendidikan yang baik, mendorong manusia
untuk maju, hidup saleh, sejahtera, memiliki budi pekerti yang luhur, dan
lain-lain sifat yang mulia, sebagaimana tersirat pada ayat di atas. Tiga,
bertukar pikiran.

Sesuai ayat di atas, orang menyampaikan informasi bisa juga dilakukan melalui
tukar pikiran (diskusi) dengan cara yang baik, misalnya melalui talks show.
Empat, menyampaikan berita/informasi yang benar.

Berita /informasi yang disampaikan kepada masyarakat hendaknya sesuatu yang
benar, yang bersih dari penipuan dari kebohongan. Oleh karena itu para peliput
berita /informasi hendaknya bertindak teliti dalam melaksanakan tugas
jurnalistiknya. Kalau ada informasi yang belum jelas hendaknya diklarifikasi
(Alquran Surat AI-Hujurat ayat 6). Lima, memberikan hiburan dan peringatan.

Menyampaikan informasi keagamaan atau pun informasi umum, hendaknya ada aspek
hiburannya. Di samping itu hendaknya juga disertai peringatan kepada audiens
agar jangan sampai melakukan perbuatan tercela, atau melanggar aturan yang
berlaku (Alquran Surat Al-Baqarah ayat 119). Enam, dilarang memfitnah.

Fitnah adalah ucapan, tulisan, atau gambar yang menjelekkan orang lain, seperti
menodai nama baik, atau merugikan kehormatan orang lain. Islam melarang
perbuatan memfitnah (Alquran Surat Al-Baqarah ayat 191). Tujuh, dilarang
membuka/ menyiarkan aib orang lain.

Dalam acara infotainment diungkap rahasia pribadi dari para selebritis, yang
tidak jarang dibeberkan kejelekan mereka. Dalam sebuah Hadis, Nabi melarang
penyampaian informasi yang demikian (ghibah), kecuali untuk mengungkap
kezaliman. Delapan, dilarang mengadu-domba.

Nabi juga melarang perbuatan mengadu-domba (namimah) antara
seseorang/sekelompok orang dengan orang/ kelompok orang lain, karena dapat
menimbulkan perpecahan dan mala petaka lainnya.

Sembilan, menyuruh berbuat baik dan mencegah berbuat jahat. Intisari yang
seharusnya menjiwai seluruh kegiatan komunikasi adalah menyuruh orang untuk
berbuat kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan jahat, yang dikenal dengan
istilah amar makruf nahi munkar (Alquran Surat Ali lmran ayat 104). Termasuk
perbuatan munkar adalah menyiarkan hal-hal yang bersifat pornografi dan
pornoaksi. Dewan Pimpinan MUI Pusat, Jakarta, dalam fatwanya No 287 Tahun 2001
antara lain menyatakan : Menggambarkan, secara langsung atau tidak langsung,
tingkah laku secara erotis, baik dengan lukisan, gambar, tulisan, suara,
reklame, iklan, maupun ucapan, baik melalui media cetak maupan elektronik yang
dapat membangkitkan nafsu birahi adalah haram.(11)

Sinematografer

Sinematografer/Cinematographer adalah seseorang yang mengambil foto dengan kamera film (seni dan ilmu yang mempelajari hal ini dikenal sebagai sinematografi). Gelar ini umumnya setara dengan direktur fotografi, digunakan untuk menunjuk kepada seorang yang berperan atas kru kamera dan pencahayaan pada sebuah film, yang bertanggung jawab untuk mendapatkan nilai artistik dan teknis pada pengambilan gambar. Istilah sinematographer telah menjadi sebuah titik pendirian pada saat ini, beberapa profesional bersikeras bahwa istilah ini hanya berlaku apabila direktur fotografi dan operator kamera adalah masih orang yang sama, meskipun hal ini masih jauh secara keseluruhan dalam pembuatan film. Bagi sebagian besar, sinematographer dan direktur fotografi adalah sebuah istilah yang dapat diganti-ganti. Terkadang bagaimanapun pula, istilah direktur fotografi dapat merujuk kepada orang yang mengawasi produksi perekaman fotografi. Misalnya, Larry Boelens dikreditkan dalam Nutcraker karya Mikhail Baryshnikov adalah sebagai "direktur fotografi", meskipun produksinya telah diambil pada video.

Juru kamera

Juru kamera atau disingkat jurkam ialah seseorang yang mengoperasikan kamera film atau video untuk merekam gambar di film, video, atau media penyimpanan komputer. JurKam yang bertugas dalam kapasitas di proses pembuatan film bisa disebut sebagai operator kamera, kameramen, juru kamera televisi, juru kamera video, atau videografer, bergantung pada konteks dan teknologi yang digunakan.

JurKam bertanggung jawab untuk mengoperasikan kamera secara fisik dan memelihara komposisi seluruh adegan atau bidikan yang dimaksud. Dalam pembuatan film naratif, JurKam akan bekerja sama dengan sutradara, penata fotografi, aktor dan kru untuk membuat keputusan teknis dan kreatif. Dalam susunan ini, seorang JurKam adalah bagian dari kru kamera yang terdiri atas penata fotografi dan 1 asisten kamera atau lebih.

Dalam pembuatan film dokumenter dan berita, JurKam sering dipanggil untuk memfilmkan peristiwa tak terekam ataupun tercatat. JurKam itu bisa bekerja sama dengan sutradara atau produser, bisa juga tidak.

Kecakapan JurKam yang penting termasuk bidikan koreografi dan penyusunan, pengetahuan dan kemampuan memilih lensa foto yang cocok, dan peralatan lain (keseran, mesin derek, dll) untuk mengambil adegan dramatis. Asas penceritaan cerita dramatis dan penyuntingan film adalah kecakapan penting. JurKam diminta berkomunikasi dengan singkat namun padat pada perangkat film di mana bisa terjadi kendala waktu dan biaya.

JurKam sering disalahpahami sebagai sutradara film.


Juru kamera berita

Alat-alat Pembuatan Film

kamera untuk pembuatan film

http://id.media1.88db.com/DB88UploadFiles/2008/02/04/CAFAE3C8-14F9-4A0F-ABA2-214869B67AFD.jpg

FiLm DoKuMeNTeR BeRMaSa DePan CeRaH

Ada anggapan yang dapat digeneralisir bahwa film dokumenter melulu berkaitan dengan masa lalu, dengan sejarah, dan hal-hal yang berbau kuno-yang membosankan. Jikapun film-film Discovery Channel cukup mendapat tempat sebagai acara televisi, adakah formatnya sebagai film dokumenter terperhatikan oleh penonton kita?

Fred Wibowo bisa jadi sedikit diantara tokoh perfilman dokumenter Indonesia yang menonjol. Awal karir Fred Wibowo dimulai tahun 1985 sebagai kameramen, hingga akhirnya menjadi sutradara. Tahun 1991 meraih penghargaan Special Award dari Prix Futura Berlin lewat filmnya yang berjudul Learning from Borobudur. Tahun 1992 meraih tiga penghargaan dari ajang festival internasional. Selain itu, berbagai penghargaan lain juga pernah didapatkannya, salah satunya lewat film Farmers Laboratory memperoleh Special Award dari USA.

Ada anggapan yang dapat digeneralisir bahwa film dokumenter melulu berkaitan dengan masa lalu, dengan sejarah, dan hal-hal yang berbau kuno-yang membosankan. Jikapun film-film Discovery Channel cukup mendapat tempat sebagai acara televisi, adakah formatnya sebagai film dokumenter terperhatikan oleh penonton kita?

Salah satu hal yang menarik perhatian penonton televisi adalah acara yang dapat menampilkan sesuatu yang sesuai dengan aslinya, yang tidak direkayasa. Entah itu kisah tentang mahluk hidup, kebudayaan masyarakat di pedalaman, atau apa saja yang ada dalam kehidupan. Dokumenter bisa jadi sangat aktual, karena digali dari sesuatu yang digali dari hal-hal yang baru. Karena itu, maka film dokumenter tidak bisa didramatisir seenaknya.

Keadaan perfilman yang sempat terhenti berbareng dengan krisisnya ekonomi juga membuat film dokumenter sulit berkembang, sehingga para sineas muda berusaha membuat film dengan biaya produksi rendah. Tentunya sulit menampilkan sebuah film yang menarik dengan biaya produksi yang rendah. Pun, masyarakat yang sudah jenuh dengan 'serba-kesederhanaan' ini lebih memilih tontonan yang menjual mimpi semacam sinetron-sinetron lokal di stasiun televisi swasta kita. Hal ini menjadi tantangan bagi para pembuat film dokumenter, walaupun pembuatannya telah dikemas semenarik mungkin, mengapa film dokumenter tetap belum bisa mendapat tempat yang selayaknya?

Film dokumenter lebih banyak bersifat non-profit oriented. Sementara ini, sebagian besar film dokumenter tidak banyak diarahkan untuk tayangan stasiun televisi lokal, tapi terutama ditujukan ke ajang internasional. Melalui festival-festival internasional, diharapkan akan berkembang pengalaman dan wawasan para pembuat film dokumenter. Jika nantinya film dokumenter mendapatkan jam tayang utama (prime time) di televisi lokal, para kreator lokal ini juga bisa menyuguhkan tontonan yang variatif, edukatif, sekaligus menghibur dan diminati penonton.

Antusiasme penonton pada tayangan Discovery Channel merupakan indikator untuk film dokumenter di masa mendatang. Suatu saat akan sampai pada masa di mana media ekspresi tidak hanya diwujudkan dalam bentuk film cerita saja yang mendapat tempat dalam dunia pertelevisian, tapi film dokumenter juga mendapat tempat di hati pemirsa. Tidak mustahil apabila nantinya terbuka program-program televisi yang memberi ruang bagi film dokumenter, tentu dengan kualitas yang secara profesional tetap dijaga.

teknik wawancara

Pengertian dan jenis wawancara
Wawancara adalah kegiatan pencarian informasi dengan
cara menanyakan secara detail dan mendalam, memancing
dengan pernyataan maupun mengkonfirmasikan sesuatu hal
agar dapat diperoleh gambaran yang utuh tentang individu,
atau peristiwa maupun isu-isu dari informasi yang sedang
digali. Wawancara biasanya dilaksanakan secara langsung
atau berhadapan (face to face) atau tidak secara langsung
yaitu melalui telepon, e-mail atau secara tertulis dengan
surat kepada orang yang diwawancarai (interviewer).
Berarti wawancara adalah kegiatan bertanya kepada
orang lain untuk memperoleh fakta atau latar belakang suatu
informasi. Dalam hal ini sangat dibutuhkan kemampuan
mendengar dan kemampuan membaca kesan indera orang
lain. Dalam wawancara kesan indera orang lain dibutuhkan
saat tidak dapat menghadapi suatu peristiwa/kejadian secara
langsung, sehingga harus digali melalui orang lain yang
berkaitan dengan kejadian tersebut. Meskipun terdapat
kesulitan bila orang yang diwawancarai tidak teliti mengingat
fakta yang dilihat, serta tidak cukup mampu mendeskripsikan
fakta dengan baik. Oleh karena itu diperlukan kesabaran
dalam mengorek ingatan, dengan mengajukan pertanyaan
berulang-ulang atau bersilang (cros) untuk mengetahui
konsistensi jawaban orang yang diwawancarai.
Atribut pribadi orang yang diwawancarai perlu diketahui
sebagai pelengkap informasi, seperti nama, alamat,
pekerjaan, umur, status perkawinan, ekonomi dan
sebagainya. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya
diperkirakan dapat dijawab oleh orang yang diwawancarai
dan menarik untuk dibicarakan, dengan menggunakan gaya
pembicaraan agar tidak terkesan menginterogasi.
Menunjukkan empati dan terus menjaga agar tidak larut
dalam persoalan orang yang diwawancarai.
Jenis wawancara ada beberapa macam yaitu,
1) Wawancara untuk berita (factual news interview).
Adalah wawancara yang bertujuan untuk mendapatkan
opini dan komentar singkat dan penting dari seorang
ahli, pejabat atau pihak yang berkompeten dengan isuisu
yang aktual. Apapun yang diucapkan narasumber tadi
memiliki nilai berita yang tinggi.
2) Wawancara untuk features tentang orang terkenal
(Features on personality interview). Adalah wawancara
dengan tujuan memperoleh pernyataan khas dari
kalangan selebitis atau pendapat yang unik dan penuh
kejutan dari orang-orang dengan latar belakang dan
karakteristik yang beragam.
Dalam wawancara jenis ini, keunikan gaya bicara,
pemilihan kata dan jargon maupun ungkapan-ungkapan
khas nara sumber harus diamati dan dimasukkan pada
laporan untuk memberikan kemenarikan dan keragaman
serta kekhasan pendapat narasumber.
3) Wawancara biografis (biographical interview). Adalah
wawancara yang bertujuan mengungkapkan dengan
lengkap dan mendetail tentang seorang sosok nara
sumber seperti prestasinya, cita-citanya, kiat-kiat
keberhasilannya, filosofi hidupnya, keluarganya,
hobynya dan sebagainya.
Dalam wawancara jenis ini fakta yang berupa kalimat
khas individu, harapan-harapannya yang paling pribadi
sekalipun harus diungkap dan ditonjolkan, sehingga
pembaca/pemirsa/pendengar dapat memperoleh
gambaran secara lengkap tentang sosok yang diangkat
dalam artikel profil tersebut secara jelas.

teknik wawancara

Pengertian dan jenis wawancara
Wawancara adalah kegiatan pencarian informasi dengan
cara menanyakan secara detail dan mendalam, memancing
dengan pernyataan maupun mengkonfirmasikan sesuatu hal
agar dapat diperoleh gambaran yang utuh tentang individu,
atau peristiwa maupun isu-isu dari informasi yang sedang
digali. Wawancara biasanya dilaksanakan secara langsung
atau berhadapan (face to face) atau tidak secara langsung
yaitu melalui telepon, e-mail atau secara tertulis dengan
surat kepada orang yang diwawancarai (interviewer).
Berarti wawancara adalah kegiatan bertanya kepada
orang lain untuk memperoleh fakta atau latar belakang suatu
informasi. Dalam hal ini sangat dibutuhkan kemampuan
mendengar dan kemampuan membaca kesan indera orang
lain. Dalam wawancara kesan indera orang lain dibutuhkan
saat tidak dapat menghadapi suatu peristiwa/kejadian secara
langsung, sehingga harus digali melalui orang lain yang
berkaitan dengan kejadian tersebut. Meskipun terdapat
kesulitan bila orang yang diwawancarai tidak teliti mengingat
fakta yang dilihat, serta tidak cukup mampu mendeskripsikan
fakta dengan baik. Oleh karena itu diperlukan kesabaran
dalam mengorek ingatan, dengan mengajukan pertanyaan
berulang-ulang atau bersilang (cros) untuk mengetahui
konsistensi jawaban orang yang diwawancarai.
Atribut pribadi orang yang diwawancarai perlu diketahui
sebagai pelengkap informasi, seperti nama, alamat,
pekerjaan, umur, status perkawinan, ekonomi dan
sebagainya. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya
diperkirakan dapat dijawab oleh orang yang diwawancarai
dan menarik untuk dibicarakan, dengan menggunakan gaya
pembicaraan agar tidak terkesan menginterogasi.
Menunjukkan empati dan terus menjaga agar tidak larut
dalam persoalan orang yang diwawancarai.
Jenis wawancara ada beberapa macam yaitu,
1) Wawancara untuk berita (factual news interview).
Adalah wawancara yang bertujuan untuk mendapatkan
opini dan komentar singkat dan penting dari seorang
ahli, pejabat atau pihak yang berkompeten dengan isuisu
yang aktual. Apapun yang diucapkan narasumber tadi
memiliki nilai berita yang tinggi.
2) Wawancara untuk features tentang orang terkenal
(Features on personality interview). Adalah wawancara
dengan tujuan memperoleh pernyataan khas dari
kalangan selebitis atau pendapat yang unik dan penuh
kejutan dari orang-orang dengan latar belakang dan
karakteristik yang beragam.
Dalam wawancara jenis ini, keunikan gaya bicara,
pemilihan kata dan jargon maupun ungkapan-ungkapan
khas nara sumber harus diamati dan dimasukkan pada
laporan untuk memberikan kemenarikan dan keragaman
serta kekhasan pendapat narasumber.
3) Wawancara biografis (biographical interview). Adalah
wawancara yang bertujuan mengungkapkan dengan
lengkap dan mendetail tentang seorang sosok nara
sumber seperti prestasinya, cita-citanya, kiat-kiat
keberhasilannya, filosofi hidupnya, keluarganya,
hobynya dan sebagainya.
Dalam wawancara jenis ini fakta yang berupa kalimat
khas individu, harapan-harapannya yang paling pribadi
sekalipun harus diungkap dan ditonjolkan, sehingga
pembaca/pemirsa/pendengar dapat memperoleh
gambaran secara lengkap tentang sosok yang diangkat
dalam artikel profil tersebut secara jelas.

Pemancar radio

http://images02.olx.co.id/ui/2/38/19/31232919_1.jpg

Alat untuk Pemancar radio

http://wb9.itrademarket.com/pdimage/43/653043_boster300w.jpg
Terbitkan Entri
Alat Pemancar

Alat-alat Penyiaran

alat siar

( alat - alat siar Radio

Pedoman Radio Lokal:: Persyaratan Perlengkapan Studio

Perlengkapan minimal yang dibutuhkan untuk melakukan penyiaran radio meliputi: mikrofon, sumber daya listrik, pemancar dan antena. Penjelasan ini termasuk juga untuk “mikrofon tanpa kabel” yang kadang-kadang dipakai oleh aktor film yang membutuhkan kebebasan untuk bergerak. Jangkauannya dihitung dalam meter dan masyarakat tidak diharapkan untuk menerima penyiaran-penyiaran. Akan tetapi kalau anda menaikkan dayanya, jangkauan pemancar, ukuran antena, dan jumlah dari sumber-sumber suara maka anda akan mendapatkan cikal-bakal dari sebuah stasiun pemancar.

Perguruan-perguruan tinggi, pabrik-pabrik dan lembaga-lembaga lain seringkali mempunyai pemancar mereka sendiri yang mengirimkan sinyal-sinyal audio kepada pendengarnya melalui kabel. Instalasi-instalasi semacam itu umumnya mempunyai studio dengan mikrofon, pemutar piringan hitam, dan mesin pemutar/perekam kaset audio. Apabila jaringan kabel distribusi diganti dengan pemancar radio dan antena , maka studio tersebut dapat dipakai untuk menyiarkan ke masyarakat luas dengan biaya yang lebih kecil daripada kalau memulainya dari nol.

Jadi salah satu cara dalam mengurangi biaya untuk memulai suatu pemancar radio adalah memanfaatkan studio yang dahulunya dipakai untuk studio yang menyalurkan audio melalui kabel. Cobalah periksa kalau-kalau anda dapat mendapatkannya di daerah anda. Apakah perlengkapannya untuk jenis program yang anda ciptakan? Apakah segala sesuatunya bekerja dengan baik? Apakah suku cadangnya tersedia? Apakah sinyal output studionya selaras dengan input pemancar anda (dalam hal tegangan/impedansi, voltase, mono/stereo)? Apakah anda dapat menaruh antena di atap? Apakah ada bangunan besar disekitarnya yang mungkin menghalangi sinyalnya? Dapatkah anda mencapai pendengar yang diinginkan dari lokasi tersebut dengan memenuhi ketentuan batas daya yang dikeluarkan dalam perijinan? Apabila anda tak dapat mendirikan antena disana, dapatkah dipasang penghubung studio/pemancar ke lokasi lain?

Cara lain untuk menghemat biaya adalah dengan berbagi fasilitas. Stasiun-stasiun pemancar dapat berbagi studio produksi, misalnya. Berbagi menara antena, puncak gedung, atau mungkin bahkan antenanya itu sendiri merupakan hal yang biasa di negara-negara barat. Pengaturan jangka pendek yang tidak terlalu ambisius adalah seperti pengaturan untuk tujuan penghematan bagi beberapa stasiun pemancar untuk melakukan pembelian bersama kabel spool atau kabel koaksial atau pembelian sejumlah besar kaset audio kemudian membaginya menurut permintaan dan kebutuhan masing-masing sesuai dengan yang dibayarnya. Pembelian dalam jumlah besar umumnya mengurangi harga per unitnya.

K. Dean Stephen telah melakukan pengujian terhadap beberapa rangkaian peralatan yang paling murah yang memungkinkan dilakukan pemancaran di wilayah sebesar sebuah desa. Perencanaannya bagi stasiun radio desa meliputi beberapa perlengkapan berikut ini:

50 meter atau lebih kawat tembaga berserat banyak untuk antena
pengatur antena
pemancar AM atau FM dengan kekuatan sampai 100 watt
2 mikrofon dengan standarnya.
2 taperecorder
2 pemutar piringan hitam
2 set earphones
Konsol Mixer untuk 5 saluran
Kabel audio dan kabel listrik.

ditambah perlengkapan tambahan seperti indikator on/off bagi pemancar, lampu studio, dsb. Stasiun kecil seperti itu dapat memperoleh daya dari sebuah generator atau aki mobil apabila listrik kebetulan padam.

Dengan mengandalkan peralatan-peralatan bekas, sumbangan, pungutan dan membuatnya setempat, Stephens mengatakan bahwa stasiun pemancar desa dapat dibangun dengan biaya kurang dari $2,000.- tidak termasuk rumah tempat peralatan pemancar tersebut. Sayangnya, ia tidak menceritakan dimana tempat membeli pemancar yang murah tersebut. Untuk menyesuaikan dengan anggaran tersebut kelihatannya beberapa perlengkapan perlu dibangun/dibuat sendiri.

Dalam rancangannya, kawat antena bagi pemancar gelombang menengah direntang horisontal antara dua tiang tinggi. Karena sinyalnya memancar paling kuat tegak lurus dengan kawat tersebut, antena ini dipasang sedemikian rupa sehingga pendengar-pendengarnya ada di kedua sisinya. Stephens mengatakan bahwa kalau tidak ada gangguan dari stasiun lain “pemancar berkekuatan 100 watt yang beroperasi pada 1,000 kHz dari pertengahan rangkaian gelombang siaran standar AM dapat menembus jarak lebih dari 30 km dari antena; pemancar serupa dengan kekuatan 10 watt dapat meliputi wilayah 15 km dari antenna; 1 watt dapat ditangkap dari jarak 7 km jauhnya, dan pemancar micropower dengan daya 1/10 watt masih dapat menembus jarak 3 km.” Pemancar-pemancar FM mengeluarkan jarak-jarak sinyal yang sama pada tingkat daya yang sama, meskipun pemancar dan antena cenderung lebih mahal.”

Stasiun lokal yang lebih sesuai dengan kebutuhan kota moderen mencakup peralatan berikut ini:

Sumber Suara
2 mikrofon studio (dengan standar)
2 mikrofon lapangan
1 interface telpon
1-2 pemutar piringan hitam
2-3 taperecorder (dengan peredam gangguan)
2 pemutar Compact Disk (CD)
2 Mesin Pemutar/Perekam tape rel terbuka
1 atau lebih Mesin Pemutar /Perekam tape cartridge audio tapes dan cartridges, piringan hitam, CD.

Pemroses Sinyal
Konsole mixer on-air
Mixer untuk memproduksi materi yang sudah direkam lebih dulu
2 sets earphone
Loudspeaker
Interface audio untuk menghubungkan antara peralatan “balanced” dan “unbalanced”
Filter dan equalizer
Kabel audio
Unit peak limiter/pre-emphasis FM (tambahan)
Penghubung studio-pemancar
Kabel koaksial atau audio (kalau <30 m)
System kabel atau radio (kalau >30 m)
Sistem Pemancar
Pemancar (AM atau FM)
SWR, pengukur daya dan modulasi
Feedline antena
Pengontrol Penyesuai impedansi jaringan/antena
Menara atau penopang lain
Antena
Sistem arde

Bagian-bagian tersebut didiskusikan dengan lebih rinci di bawah ini. Peralatan penguji juga diperlukan untuk memastikan bahwa segala sesuatunya telah dihubungkan dan bekerja dengan sempurna. Studio dan perkantoran memerlukan ruangan di bangunan yang memadai. Dan sumber-sumber diperlukan untuk daya listrik dan peralatan yang direparasi.

Biaya dari stasiun radio lokal tidaklah mudah untuk dihitung karena harga peralatan sangat berbeda-beda, terutama konsol mixing, penghubung studio/pemancar, dan pemancar. Akan tetapi pasti masih dimungkinkan untuk mengudara dengan biaya $ 15,000 tak termasuk perabotan, kontrak, pajak import dan biaya-biaya yang dikenakan oleh Departemen Perhubungan.

Antena
Pengatur antena
SWR, pengukur daya dan modulasi
Pemancar
Penghubung studio - pemancar
Loudspeaker Konsole Mixer Audio Earphones
Hubungan dengan telpon Mesin Pemutar/Perekam tape rel terbuka
Mikrofon Mikrofon
Pemutar CD Pemutar CD
Pemutar piringan hitam Pemutar piringan hitam
Taperecorder Taperecorder

Faktor-faktor rancangan yang dapat membuat biaya pendirian stasiun radio tinggi adalah: terpisahnya studio dan pemancar melebihi jarak 40 m, menyiarkan dalam stereo, dan meningkatkan kekuatan penyiaran melebihi beberapa ratus watt. Ada beberapa perlengkapan yang sesungguhnya tidak sangat penting akan tetapi cukup berguna apabila anda sanggup membelinya misalnya equalizer dan Mesin Pemutar/Perekam cartridge. Hal tersebut akan dibahas berikut ini.

Jenis program yang akan anda siarkan mempengaruhi kebutuhan peralatan studio. Apabila anda berkeinginan untuk memproduksi banyak berita, dokumentasi atau iklan, maka lebih banyak peralatan produksi diperlukan dari pada kalau hanya untuk stasiun yang menyiarkan hanya musik-musik rekaman. Apabila musik yang menjadi fokus stasiun anda maka perlengkapan audio playback yang baik yang diperlukan. Apabila stasiun radio tersebut tertarik pada masalah pelaporan berita maka dana akan dipakai untuk membeli portable cassette recorder atau mikrofon lapanga

JURNALISTIK PENYIARAN RADIO

Telah di jelaskan bahwa jurnalistik adalah kegiatan
komunikasi yang menggunakan pengetahuan praktis untuk
menghimpun informasi dari peristiwa/kejadian yang menarik,
aktual dan faktual untuk diolah dan disajikan kepada khalayak
melalui media masa cetak maupun disiarkan melalui pemancar
radio, televisi dan film, dengan waktu yang secepat-cepatnya.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan jurnalistik penyiaran radio
adalah jurnalistik yang bergerak dalam bidang penyiaran radio
(Radio Broadcast).
Penyiaran radio memiliki karakteristik yang berbeda dengan
media masa lainnya seperti media cetak maupun media penyiaran
televisi dan film. Oleh karena itu sebelum lebih jauh membicarakan
jurnalistik perlu diketahui tentang karakteristik penyiaran radio
sebagai berikut.
Informasi yang disiarkan melalui pemancar radio adalah
informasi auditif yaitu bentuk sinyal elektrik yang bersumber dari
suara /audio. Sumber informasi pada siaran radio terdiri dari suara
yang berasal dari suara penyiar, musik, atau merupakan gabungan
dari suara penyiar dan musik. Oleh karena itu hasil siaran radio
hanya bisa didengarkan. Dengan demikian siaran radio memiliki
fungsi menyiarkan informasi suara melalui pemancar radio kepada
khalayak pendengarnya. Meskipun demikian dalam memberikan
informasi seorang penyiar harus bisa memberikan gambaran
imajinatif para pendengarnya agar informasi tersebut mudah
dipahami. Oleh karena itu segala informasi bentuk apapun yang
diperoleh seorang jurnalis radio harus diolah lebih lanjut menjadi
bentuk audio untuk dapat disiarkan kepada pendengarnya melalui
pesawat pemancar.
Jenis informasi pada siaran radio disesuaikan dengan programprogram
radio yang telah direncanakan seperti request, talk show,
warta berita, profil, pendidikan, budaya, dan sebagainya. Karena
siaran radio berfungsi sebagai media hiburan dan intertainment,
maka program-program yang dibuat selalu menyertakan musik
sebagai penghibur pendengar. Oleh karena itu dalam mencari
informasi akan disesuaikan untuk program apa informasi itu dicari.
Setelah dimiliki, informasi tersebut diolah, biasanya menjadi bentuk
naskah (script) untuk dibacakan penyiar secara langsung atau
direkam terlebih dahulu sebelum disiarkan pada waktu yang telah
direncanakan sesuai dengan jadwal siarannya.

<data:blog.pageTitle/>

/ / (1) ()

,